Selasa, 23 November 2010

Ajak Junior Lewat Gerigi

Surabaya - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS mengadakan acara “Gerigi” atau Generasi Integralistik ITS. Tujuannya, untuk membentuk generasi baru yang inspiratif dan adaptif. Generasi yang menjunjung tinggi nilai budaya dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dengan berpedoman pada PFM (Peran dan Fungsi Mahasiswa). Acara yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 September 2010 lalu ini ternyata berhasil menarik perhatian hampir seluruh maba (mahasiswa baru). Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta yang hadir.
Dengan berbaju atasan kemeja putih dan bawahan hitam serta mengenakan almamater biru, para mahasiswa baru tersebut berkumpul di Taman Alumni ITS. Tanpa membawa embel-embel jurusan maupun fakultas, mereka membaur menjadi satu. Berbaris sesuai teritori masing-masing. Mereka terbagi menjadi 8 teritori. Uniknya, tiap teritori terdiri dari 11 nama suku yang berbeda di Indonesia.
Sebagai mahasiswa baru, maklumlah jika mereka mempunyai pikiran yang bermacam-macam. “Takut karena di ospek”, itu alasan sebagian besar mahasiswa baru ini. Tapi, setelah mengikuti acara “Gerigi” ini, ternyata pemikiran tersebut jauh dari kenyataan yang ada.

 
Foto diambil ketika acara Gerigi berlangsung

Di sana, mereka mendapatkan berbagai materi. Mulai dari PFM, keorganisasian yang ada di ITS, sampai cara berdebat pun diajarkan dalam acara yang berlangsung selama 3 hari ini. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang diskusi. Tempat dimana mereka bisa saling bertukar ide.
Dalam sela-sela pergantian sesi, suasana “Gerigi” menjadi semakin marak ketika masing-masing suku dalam tiap teritori menyerukan jargon dan yel-yel nya. Mereka terlihat kompak. Tak hanya sampai di situ, kekompakan dan keakraban mereka juga terlihat ketika 2 suku diadu dalam sebuah cerdas cermat dan beberapa permainan. Dari yang sebelumnya tidak kenal, menjadi kenal dan yang sudah kenal, menjadi lebih akrab lagi.
Menjelang penutupan, tiap-tiap suku dalam teritori diminta menampilkan kebolehan mereka. Syaratnya, yang ditampilkan harus mencirikan nama suku mereka. Mulai dari suku di Pulau Sumatera sampai di Irian Jaya. Ada yang menampilkan tarian, nyanyian, bahkan drama sekali pun.
Acara semacam ini sebaiknya lebih ditingkatkan dan digalakkan lagi. Mengingat banyak sekali manfaat yang didapatkan usai mengikuti acara yang bergengsi ini. Selain mendapatkan materi yang berhubungan dengan kemahasiswaan, mereka juga diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai budaya negeri ini. Karena itu, sangatlah rugi jika mahasiswa baru ini tidak mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan dari acara ini dalam kehidupan sehari-seharinya. Satu hal lagi yang membuat mahasiswa baru ini tampak ketagihan mengikuti acara “Gerigi ini”, tidak lain adalah menambah teman. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar